TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan penyebab dirinya bisa ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi masuk ke Kabinet Indonesia Maju, meski tak jago berbahasa Inggris.
Bahlil mengakui, dia merupakan satu-satunya menteri investasi yang tidak bisa berbahasa Inggris saat menjabat. Sebab, sejak kuliah dia tidak pernah mengikuti mata pelajaran bahasa Inggris. Nilai yang dia peroleh pun selalu jelek.
"Enggak pernah masuk saya Bahasa Inggris. Jadi nilai saya C, itu terakhir hasil demonstrasi aja sebetulnya," kata Bahlil saat memberikan orasi ilmiah di STIE Port Numbay, Jayapura, seperti dikutip dari tayangan YouTube, Sabtu, 10 September 2022.
Tapi Bahlil meminta kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk tidak mencontoh kegagalannya dalam mempelajari Bahasa Inggris ini. Sebab, dengan tidak menguasai bahasa asing itu, ia menyesal tatkala ditunjuk sebagai menteri.
"Anak-anak mahasiswa kamu jangan coba-coba tidak belajar Bahasa Inggris, jangan tengok kakakmu, bodoh ini. Ini saya menyesal sekarang. Saya jujur untuk kamu, Kepala BKPM yang tidak tahu Bahasa Inggris pertama di republik ini saya," ujar dia.
Oleh sebab itu, meski selama ini dia mengaku diselamatkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia selama menjabat sebagai Menteri Investasi, dia tetap mengambil kursus Bahasa Inggris.
"Selamat, lah, saya dengan PP itu. Setelah itu baru kita kursus. Jadi kalau saya sudah agak-agak bisa (berbahasa Inggris) karena memang kursus. Tapi kalau sudah tua belajar itu paling tidak bagus sekali, setengah mati," kata Bahlil.
Selanjutnya: "Saya bukan dari parpol, tidak pernah didukung tauke-tauke.."